Satu kejadian sedih kemarin membuat gue merenungkan lagi soal dunia fana. Manusia itu rapuh bener ya! Dari segi emosi maupun fisik. Walaupun kadang2 banyak orang2 tebal yang biar begimanapun dicela cuek tak terusik (gue pengen kayak gitu juga! Sungguh :), ada pula yang biar kejedot sembab lebam kepotong masih tegar berdiri dan meringis.
Doeloe, tempo gue masih SD apa SMP, gue pernah baca komik Nina yang ceritanya meresap ke hati. Gua gak inget judulnya, kayaknya Gadis Berhati Batu, pokoknya ada batu-batuan, tapi ceritanya tentang cewek, emang Nina selalu cewek, kalo enggak judul komiknya Johan (jayus deh komik berjudul Johan). Iya, nih cewek kehilangan sahabatnya yang meninggal dunia. Saking sedihnya dia bersumpah kagak mau berteman dan menyukai temen atau siapa aja sehingga dia gak bakalan hancur lebur lagi kalo suatu hari kehilangan.
Benernya ide ini kagak eksklusif, banyak kok dimana-mana, dilagu tempo doeloe juga, Simon and Garfunkel, lagunya juga meresap dihati, berjudul I’m a Rock (batu juga kan) yang intinya sama aja (I touch no one and no one touches me…And the rock feels no pain, and the island never cries). Selaen itu ide ini juga diterapkan dimana-mana, secara sadar maupun tidak sadar.
Waktu gue lulusan, temen SMA gue berpesan, karena dia tau gue masih berjomblo ria, dia berpesan kalo gue punya cowok, jangan menyerahkan 100% perasaan.
“Lha kenapa?”
“Soalnya loe masih muda, belom tentu langsung ‘jadi’, banyakan juga kagak, jadi daripada sakit hati, mendingan jangan 100%.”
“Trus berapa dong?”
“25% lah kira-kira.”
“Idih pelit banget.”
Emang sih tuh temen udah berpengalaman banyak. Dan untuk yang kesekian kali, dia lagi deket2 mau putus, bukan salah dia. Justru gue heran juga cewek-cewek pada jahat padahal dianya baek dan amat sangat berusaha mempertahankan hubungan pribadinya. Cuman, menong gue tau juga sih, kalo jangan2 dianya tengix sama cewek2nya. Haha..gue gak tau deng.
Jadinya wajar aja kalo dia jadi berprogram defensif gitu, selaen itu, gue dapet nasehat begitu bukan dari dia doang, tapi dari temen2 lain, terutama yang pernah gagal. Cuman gue pikir aneh ya, gimana caranya seperapat-separapat gitu feelingnya, bahkan gak nyampe setengah-setengah! Itu sih gak niat namanya, dan kalo gak niat, mendingan jangan? Habis kalo seperapat, itu sih gak cinta namanya!
Tapi banyakan giliran gue tanyain prakteknya, pada gak bisa seperempat juga, pada end up tetap sepenuhnya dan biarpun hancur lebur pas gagal, mungkin itu emang resikonya. Mau cinta? Harus berani sakit hati. Mungkin yang bener2 berniat 25%, ternyata seriring berjalannya waktu, sadar atau enggak, jadi 100%. Ya dong, kalo enggak, gak kebayang hubungan kayak apa yang menahan-nahan rasa biar gak bener2 cinta, kan namanya membuang-buang waktu. Mau apa tidak, jangan setengah atau seperempat, justru nanti jadi biang penyakit yang bikin hubungan jadi gagal. Pas gagal, malah bilang, tuh kan, mendingan seperempat.. jadi kayak lingkaran setan tooh.
Cuman seperti gue bilang, hati manusia tuh rapuh. Kalau sakit hati, biasanya kapokan. Trus ada insting buat bertahan hidup dan melindungi perasaan sendiri, jadinya lahir teori2 25% atau bahkan teori batu yang gak mau nyoba sama sekali. Kalau dilihat dipilem-pilem drama, biasanya perlu cowok ganteng yang atletis, baik, lucu, nekad, tahan banting tujuh turunan dan tahan malu tiga puteran, pokoknya yang bener2 oke buat menyembuhkan patah hati seorang cewek. He he he.
Atau kalau enggak, keinginan melindungin diri sendiri juga bisa pengaruh ke perasaan secure seseorang pas mereka memutuskan untuk mencoba menjalani hubungan. Mungkin kepercayaan dan keyakinan jadi gampang terusik, kalau ada pertanda-pertanda gak jelas atau perubahan sikap dari sang pacar. Kalau tiap kali merasa gak nyaman, gak aman, gak tenteram, diterusin pun jadi biang kerok air mata. Karena itu orang-orang bilang, sebadung2nya dan sebebas2nya seseorang, mereka mendambakan seseorang yang bisa jadi temen yang mereka percaya gak bakal menyakiti mereka, yang bisa menyambut mereka pas pulang ke rumah, dan selalu jadi sumber kekuatan yang gak pernah goyah, sesuatu yang stabil tapi indah.
Temen gue disini kalo ngeliat cewek cakep berbaju seksi suka komentar, kalo cewek gue pake baju kayak gitu gak apa-apa, kalo istri gue gak boleh. Mungkin rese, mungkin male chauvinist pig, tapi kalo baca yang tersirat-sirat, sama sedikit sok tau, bahwa dia berharap untuk mendapatkan ketenangan dan kepastian dari pasangan hidupnya toh, biar dia gak pernah harus sakit hati...emang analisanya agak jauh, tapi kesimpulan gue cukup simpang siur dari cerita2 lain.
Gak ada orang yang pengen sakit hati..
Gak semua orang bisa sembuh dari sakit hati..
Tapi gak semua orang bisa menolak untuk menyayangi..
Kepercayaan dan cinta, susah numbuhnya tapi gampang ngancurinnya.
Manusia, secara fisik juga, jempol gampang dicopot, tapi gak tumbuh-tumbuh lagi.
Dan kalo gue terus2an mencoba bikin pepatah-pepatah indah yang meresap2, pasti jadi ngawur dan keyboard gue hancur, quotes dari orang2 dibawah mungkin bisa mengungkapkan maksud apa yang gue mau bilang.
Tapi yang pasti, gue pengen percaya, cinta dan sakit hati gak selalu jadi satu paket hemat. Bisa gak..
____________________________________________________________________________________
Love is the wisdom of the fool and the folly of the wise.
- Samuel Johnson
‘T is better to have loved and lost,
Than never to have loved at all.
- Alfred, Lord Tennyson
Those who have courage to love should have courage to suffer.
- Anthony Trollope
The walls we build around us to keep out the sadness also keep out the joy.
- Jim Rohn
When you are in love and you get hurt, it’s like a cut... it will heal, but there will always be a scar.
- Anonymous
You can close your eyes to things you don’t want to see, but you can’t close your heart to things you don’t want to feel.
- Anonymous
Ever has it been that love knows not its own depth until the hour of separation.
-Kahlil Gibran